Tata Cara Melaksanakan Umroh Wajib Sebelum Menunaikan Ibadah Haji

Internasional News Panduan Terkini

Umroh dan Haji adalah dua bentuk ibadah yang sangat penting dalam Islam. Keduanya melibatkan perjalanan ke kota suci Makkah dan pelaksanaan serangkaian ritual di sana. Umroh wajib, juga dikenal sebagai “umroh tamattu’,” adalah bagian dari pelaksanaan Haji Tamattu’.

Dalam Haji Tamattu’, jamaah melaksanakan umroh terlebih dahulu selama bulan-bulan Haji (Syawwal, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah) sebelum melaksanakan ritual Haji. Berikut adalah tata cara melaksanakan umroh wajib sebelum menunaikan ibadah Haji.

1. Memakai Ihram

Ihram adalah keadaan suci yang harus diambil oleh setiap jamaah sebelum memasuki wilayah suci Makkah untuk melaksanakan umroh. Ihram dimulai dengan niat dan memakai pakaian ihram.

Bagi pria, pakaian ihram terdiri dari dua lembar kain putih yang tidak dijahit, sementara wanita memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan tangan.

  1. Mandi dan membersihkan diri sebelum mengenakan pakaian ihram.
  2. Memakai pakaian ihram di tempat yang telah ditentukan (miqat).
  3. Berniat umroh dengan mengucapkan: “Labbaik Allahumma ‘umratan” (Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu untuk melaksanakan umroh).

2. Talbiyah

Setelah mengenakan ihram dan berniat umroh, jamaah mengucapkan talbiyah sebagai bentuk kepatuhan dan panggilan kepada Allah SWT:

“Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik, innal-hamda wan-ni’mata laka wal-mulk, laa syariika lak”.

Talbiyah ini diucapkan berulang kali sepanjang perjalanan menuju Makkah hingga tiba di Masjidil Haram.

3. Thawaf

Setibanya di Masjidil Haram, jamaah memulai thawaf, yaitu mengelilingi Kaabah sebanyak tujuh kali dengan arah berlawanan jarum jam.

  1. Memulai thawaf dari Hajar Aswad (Batu Hitam) dengan mengucapkan takbir.
  2. Mengelilingi Kaabah sebanyak tujuh putaran, di mana tiga putaran pertama dilakukan dengan berjalan cepat (ramal) bagi pria, dan empat putaran terakhir dengan berjalan biasa.
  3. Berdoa dan berdzikir selama thawaf. Tidak ada doa khusus, jamaah bisa berdoa dengan doa apapun yang diinginkan.

4. Shalat di Maqam Ibrahim

Setelah menyelesaikan thawaf, jamaah melaksanakan shalat sunnah dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim (tempat berdiri Nabi Ibrahim). Jika tempat ini terlalu penuh, shalat bisa dilakukan di mana saja di dalam Masjidil Haram.

5. Minum Air Zamzam

Selanjutnya, jamaah dianjurkan untuk minum air Zamzam dan berdoa setelah meminumnya. Air Zamzam memiliki makna spiritual yang dalam dan dipercaya membawa berkah.

6. Sa’i

Sa’i adalah berjalan atau berlari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Safa dan berakhir di Marwah.

  1. Memulai sa’i di Safa dengan menghadap Kaabah dan mengucapkan takbir dan tahmid.
  2. Berjalan atau berlari kecil (bagi pria) antara Safa dan Marwah.
  3. Berdoa di setiap ujung Safa dan Marwah.

7. Tahallul

Tahallul adalah mencukur atau memotong sebagian rambut sebagai tanda keluar dari keadaan ihram. Bagi pria, dianjurkan untuk mencukur habis rambut, sedangkan bagi wanita cukup memotong sebagian kecil rambut.

  1. Mencukur atau memotong rambut setelah menyelesaikan sa’i.
  2. Keluar dari ihram, menandakan bahwa umroh telah selesai.

Penutup

Dengan selesainya tahallul, umroh wajib telah selesai dilaksanakan, dan jamaah keluar dari keadaan ihram. Selanjutnya, jamaah menunggu hingga tanggal 8 Dzulhijjah untuk memulai ritual Haji.

Pelaksanaan umroh wajib ini tidak hanya merupakan bagian penting dari Haji Tamattu’, tetapi juga merupakan bentuk ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT.

Melalui umroh dan Haji, setiap Muslim diingatkan akan kebesaran dan keagungan Allah serta diperkuat dalam iman dan ketakwaan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *