CHICAGO, KABAR.ID- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange membukukan kenaikan untuk hari keempat berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), didorong oleh dolar AS yang terus melemah dan pemangkasan perkiraan pertumbuhan global.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni, naik 5,60 dolar AS atau 0,43 persen, menjadi ditutup pada 1.313,90 dolar AS per ounce.
Dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya, karena sentimen pasar tertekan oleh perkiraan suram tentang pertumbuhan global oleh Dana Moneter Internasional (IMF). IMF pada Selasa (9/4/2019) merevisi perkiraannya untuk pertumbuhan global menjadi 3,3 persen, turun 0,2 poin persentase dari proyeksi Januari.
“Ini mencerminkan revisi negatif untuk beberapa ekonomi utama termasuk kawasan euro, Amerika Latin, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Australia,” kata Penasihat Ekonomi dan Direktur Departemen Penelitian IMF, Gita Gopinath, ada konferensi pers di Washington, AS.
IMF sekarang memperkirakan 70 persen ekonomi global akan mengalami perlambatan pertumbuhan pada 2019, yang mendorong daya tarik terhadap emas sebagai salah satu aset safe haven.
Dolar AS juga tertekan karena para pedagang mencerna risalah yang baru dirilis oleh Federal Reserve (Fed). Bank sentral AS pada Rabu (10/4/2019) merilis risalah pertemuan kebijakan moneter Maret, dengan tidak ada perubahan dalam suku bunga yang diharapkan pada tahun ini.
Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,16 persen menjadi 96,87 pada pukul 17.24 GMT, tak lama sebelum penyelesaian perdagangan emas.
Jika dolar AS melemah maka emas yang dihargai dalam dolar AS biasanya akan naik karena menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Adapun logam lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 3,3 sen AS atau 0,22 persen menjadi 15,244 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 9,6 dolar AS atau 1,07 persen, menjadi ditutup pada 908,90 dolar AS per ounce. (Ant/TC)