Emas Batangan. Foto : Bisnis.com |
CHICAGO, INVESTING.CO.ID – Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena dolar dan ekuitas AS menguat.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun 9,3 dolar AS atau 0,75 persen, menjadi menetap di 1.232,20 dolar AS per ounce.
Emas diletakkan di bawah tekanan karena Indeks Spot Dolar naik 0,25 persen menjadi 94,6890. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik, emas berjangka akan jatuh karena emas dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Emas juga berada di bawah tekanan tambahan setelah Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan pembukaan pekerjaan dan perputaran tenaga kerja yang menunjukkan 5,028 juta lowongan pekerjaan pada hari kerja terakhir Desember. Ini lebih baik dari yang diharapkan dan kemungkinan memberikan dorongan terhadap dolar dan menekan emas.
Namun, penurunan logam berharga dibatasi oleh ketidakpastian di zona euro, di mana kekhawatiran atas stabilitas di Yunani dan situasi di Ukraina masih tetap.
Perak untuk pengiriman Maret turun 19,7 sen atau 1,15 persen, menjadi ditutup pada 16,873 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 13,1 dolar AS atau 1,07 persen, menjadi ditutup pada 1.207,30 dolar AS per ounce. Demikian laporan Xinhua.